Resume KULWAP Bersama IBook @tokobukunyaibu "Psikologi Menyusui"

Resume Kulwap Bersama IBook @tokobukunyaibu
Tema: Psikologi Menyusui
Narasumber: Nuzulia Rahma Tristinarum
Masa menyusui adalah masa yang sangat penting dan berharga bagi ibu dan bayi. Bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan akan asupan terbaik dan pemenuhan akan hak bayi, tetapi juga soal menjalin kelekatan antara ibu dan bayinya yang berdampak pada psikis ibu dan bayi dan juga tumbuh kembang bayi. Menyusui juga dapat membentuk "trust"dan rasa aman pada bayi. Hal ini berpengaruh di sepanjang masa kehidupan dan bisa menjadi pondasi dalam perkembangan kepribadian anak.
Seorang ibu mencurahkan segala rasa cintanya melalui dekapan dan belaian sayang saat proses menyusui berlangsung. Saat menyusui adalah saat yang membahagiakan bagi ibu hingga membentuk rasa bangga karena telah mampu memberikan yang terbaik di awal kehidupan anak. Ibu yang merasa bahagia karena akhirnya bertemu dengan buah hati yang dikandungnya selama kurang lebih sembilan bulan akan memberikan vibrasi positif ke bayinya.
Hal-hal di atas merupakan situasi ideal yang bisa terjadi jika ibu mendapatkan dukungan penuh dari orang sekitar, berada pada kondisi dan situasi yang membuat ibu nyaman pasca persalinan dan ibu memiliki cukup ilmu soal ASI dan menyusui. Karena tidak jarang ditemukan pada ibu-ibu yang baru melahirkan, mereka menemui kesulitan di masa-masa awal menyusui karena pada dasarnya menyusui adalah proses yang menantang pada sebagian ibu.
Tidak sedikit juga ibu yang mengalami kesulitan menyusui walaupun segala daya dan upaya telah dilakukan. Banyak di antara mereka pula yang merasakan menyusui menjadi beban berat dan sebagiannya lagi merasa bahwa menyusui menjadi ajang kompetisi di antara ibu-ibu yang akhirnya membuat mereka stres, hingga bisa menyebabkan baby blues bahkan post partum depression.
~~~~~~~~~~~~~~
Berbagai gambaran yang tercermin di atas dapat mempengaruhi ibu dalam proses menyusui. Manfaat-manfaat yang ada dan tantangan-tantangan menyusui baik secara fisik dan emosi juga perlu ibu kenali supaya nantinya ibu bisa secara sadar melakukan tugas mulia yang Tuhan sudah kodratkan kepada kita yaitu menyusui buah hati tercinta.
Untuk membahas seluk beluk "psikologi menyusui", malam ini IBook (/ibu,/) telah mengundang seorang narasumber yang terpercaya di bidangnya yaitu Ibu Nuzulia Rahma. Ia adalah seorang ibu dua orang anak, sekaligus praktisi psikologi, konselor, terapis, trainer, di Yayasan Kita dan Buah Hati, Komunitas Peduli Kesehatan Jiwa Ibu Perinatal Indonesia dan Biro Psikologi, ia juga seorang penulis buku.
~~~
Materi KULWAP "Psikologi Menyusui"
Faktor Psikologi Dalam Menyusui
*Manfaat Menyusui
Pada Bayi:
- Kelekatan (skin to skin)
- Merasa dilindungi
- Merasa aman (basic trust)
- Merasa nyaman, tenang
- Membuat bayi hangat
- Mereduksi stres yang mungkin didapat bayi saat proses kelahiran
Pada Ibu:
- Hormon prolaktin: memproduksi rasa tenang, sensasi pengasuhan
- Hormon oksitosin (hormon cinta): memunculkan rasa cinta/ jatuh cinta pada bayi dan kelekatan, rasa keibuan, nyaman, tenang
- Skin to skin membuat ibu melihat, mencium, mendengar, memproduksi oksitosin
- Merasa berharga, percaya diri
*Tantangan Menyusui:
Mengapa bagi sebagian ibu, menyusui terasa sulit? bahkan akhirnya berhenti atau terhenti proses menyusuinya?
Rasanya ingin lepas, ingin berubah, ingin menyusui tetapi otomatis muncul takut, cemas, merasa terluka, marah.
1. Problem Menyusui:
- bingung puting, produksi ASI, bentuk payudara/puting, radang, ibu yang sakit, kondisi bayi yang spesial
- terkait teknis, penatalaksanaan
2. Kurang informasi
3. Persepsi
4. Pengalaman masa lalu/masa kecil
- mendengar, melihat orang lain atau ibu kita sendiri
- sikap ibu kita saat menyusui (kesal, marah)
5. Pengalaman ibu lain
6. Pengalaman saat kehamilan dan melahirkan
7. Pengalaman anak pertama
8. Ibu dengan kondisi spesial (post partum depression atau PPD, psikosis)
9. Ibu dengan bayi spesial
- membuat kondisi ibu menjadi spesial
*Kondisi Psikologis dan Menyusui
Menyusui bisa jadi faktor pemicu stres dan depresi
>ketika gagal, dikritik, disalahkan, tidak didukung, ibu memiliki sakit tertentu (anggota tubuh, luka operasi lain)
Jurnal Obstretics dan Gynecology
>perempuan yang mengalami kesulitan menyusui bayi di dua minggu pertama kelahiran lebih rentan terhadap depresi paska melahirkan ( science and technology studies)
>ibu yang cemas, kadar oksitosinnya rendah, padahal hormon ini berperan dalam menyusui
>hormon stres menghambat hormon oksitosin sehingga proses menyusui menjadi terhambat
>cemas, stres dan depresi mempengaruhi pengasuhan bayi (kurang kelekatan)
>ibu yang depresi dan benci menyusui pada minggu pertama cenderung akan depresi 42 kali lipat pada dua bulan pertama (Stephanie Watkins, North Carolia, Chapel Hill)
>perempuan yang tidak puas dalam menyusui bayinya, lebih mungkin mengalami depresi
>perempuan yang merasakan sakit parah atau terlalu berat saat menyusui bayinya akan menjadi tertekan dan mengalami depresi
Lalu bagaimana?
1.Diri sendiri
-Mencari informasi yang cukup
-Telusuri diri (apa motivasi menyusui, apa yang sebenarnya anda inginkan, adakah hal-hal yang menghambat?) Kalau perlu buat daftar pertanyaan dan jawab dengan jujur
- Mencari tahu persepsi orang-orang yang signifikan di lingkungan sekitar dan mengkomunikasikannya
-Jika memiliki masalah psikologis sebelum kelahiran bayi: konseling, terapi
-Jika masalah timbul setelah melahirkan: bisa berhenti sebentar, konseling-terapi dan kembali menyusui atau tetap menyusui dengan penuh tanggung jawab
-Minta bantuan bukan hanya berharap bantuan
-Menyampaikan kondisi emosi kita pada suami, keluarga atau tenaga ahli
-Mengubah persepsi, memaafkan, melepaskan (release,let go)
2. Orang lain
-Keluarga: dukungan fisik dan psikologis (dengan tidak banyak memberi saran, kritik atau membanding-bandingkan)
-teman: dukungan psikologis
-support group: edukasi masalah teknis dan psikologis, pendampingan, konsultasi
-sesama ibu: saling mendukung, tidak menghakimi pada ibu yang gagal/tidak menyusui
3. suami: dukungan fisik dan psikologis misalnya bantu pekerjaan rumah/mencari orang yang bisa membantu ibu, peluk, mengelus punggung, menyiapkan makanan-minuman untuk ibu, menggendong bayi, memandikan dan segala bentuk dukungan lainnya
~~~~~~~~
Tanya-Jawab
Pertanyaan:
1. Idealnya kan menyusui langsung, biar ada bonding. Nah gmn kalau si ibu tdk bs menyusui langsung (misal karena kerja, atau ibu yg eksklusif pumping). Apakah akan berpengaruh thd psikologis anak? Trs gimana kita "mengganti"nya?
Jawaban:
Iya memang idealnya langsung agar tercipta bonding dan berbagai manfaat lain seperti basic trust dari skin to skin..
Tapi jika kondisi memang sdh sangat tidak memungkinkan, misal sakit.. Maka bisa menyusui dengan alat bantu namun sebisa mungkin ibu menemani saat proses pemberian susu tersebut..
Jika krn bekerja maka luangkan sebanyak waktu yg kita bisa utk menyusui langsung kala pulang atau jika bayi sdh kenyang.. Tetap lakukan skin to skin dan tatap matanya...
Bonding, basic trust tetap hanya bisa dipenuhi dengan skin to skin dan kontak mata dengan anak. Jd tetap lakukan itu sebisa mungkin...
2. Alhamdulillah terima kasih mbak fatma, Assalamualaikum mbak rahma, saya frisda ibu 2 balita satu bayi. Pertanyaan yang ingin saya tanyakan adalah:
1. Adakah pengaruh ASI dan menyusui dengan puting inverted (puting datar)?
2. Sedikit cerita ya mbak, dari awal anak pertama saya gak berhasil lulus ASI, yang pertama karena sepertinya saya stress karena dapat tekanan dari kedua orang tua saya, lalu yang kedua anak saya bilirubinnya tinggi katanya karena kurang cairan dan yang ketiga ini, saya bulatkan tekad untuk memberikan ASI full dan sesering mungkin tapi harus saya sambung karena anakku mulai menguning. Pertanyaannya bagaimana mengembalikan ke ASI lagi, saat ini ASI yang keluar hanya setetes saja😣
Terima kasih banyak mbak rahma
Jawaban:
Ada bbrp kasus yg saya tangani tentang ibu menyusui yang berhenti menyusui..
Berhentinya krn faktor psikis dan psikis
Cara mengembalikannya adalah dengan menyelesaikan stresnya si ibu.. Utk mengatasi stres bisa dengan konseling dan terapi..
Mengenai masalah fisiknya, misal berkaitan dengan sakit tertentu, ibu bisa konsultasi jg ke dokter atau konselor laktasi dan minta edukasi mengenai menyusui dengan kondisi tertentu...
Jd masalah fisiknya dibantu secara fisik (misal sakit, soal penatalaksanaan, dll) tapi masalah psikisnya tetap diselesaikan.
Yg perlu dicari adalah akar stresnya apa yg menyebabkan perubahan hormon dan memengaruhi produksi asi.. Jika sdh tau akarnya maka bisa segera mencari bantuan utk konsultasi atau psikoterapi
Pertanyaan: Bagaimana menganalisa stres pd diri sendiri?
Jawaban:
Menganalisa stres itu bisa bermacam caranya..
Saya sebutkan satu dua contoh
Misal dengan merasakan perasaan kita sendiri, apakah ada yg terasa berat dirasa, apakah sering ingin menangis, sering ingin meledak, apakah mimpi buruk, sulit tidur, apakah pelupa dan susah mengambil keputusan...
Itu diantaranya...
3. Slmat mlm bu nuzul n bu fatma, ini pertnyaan saya bu :
Sewaktu anak pertama saya hanya menyusui smpai umur 1 th 2 bln, setahun asi exlusive, dan 2 bln dtmbh UHT, berhenti asi krn sya terkena mastitis, stlah sembuh mastitis anak sy tdk mw menyusu lagi, mungkin krn asinya jd lbh sdkit, dan sy tetep pumping dkntor hasil smkin lama smkin sdkit n menghilang krn tdk disusui langsung, akhrnya berhnti asi di umur 1 th 2 bln,
Skrg sy sdang hamil ank kedua, aga khawatir kena mastitis lagi, krn cita2 sy mau asi exclusive smpe 2 th, 1.bagaimana menghindari nya biar tdk kena mastitis lagi ?
2. Jika kena mastitis lagi bagaimna agar asi tdk berkurang drastis?
3. Ada tips kah agar saat melahirkan asi bs lngsung kluar, krn pngalaman anak pertama, di hari kedua n msh sdkit skli.
Mhon informasinya. Terima kasih
Jawaban:
Mengenai penatalaksanaan menyusui atau terkait hal fisik seperti sakit tertentu, dll, ibu bisa konsultasi ke dokter atau konselor laktasi.. Tapi...
Yang perlu dicari tahu adalah mengapa bisa berhenti atau berkurang asinya? Apakah yakin hanya kareba faktor penyakit atau hal hal yg berkaitan dgn fisik saja atau... Ada stres dan kondisi pemicu stres yg menyebabkan kerja hormon berubah dan produksi semakin berkurang. Misal apakah ada stres di pekerjaan, ada stres di keluarga?
4. Bu Rahma saya mau tanya,
🌼 mitos atau fakta kalau semakin banyak anak semakin berkurang Asi nya?
🌼 Bagaimana menyikapi suami dan lingkungan yg tidak pro Asi?
terimakasih 😊
Jawaban:
Utk mitos dan fakta jg bisa dicari di grup grup asi, dicari pada edukasi konselor laktasi.. Kalau menurut ilmu yg saya pahami, itu hanya mitos saja.. Ada penjelasan secara medis dan psikologisnya jg ttg hal ini.
Misal terkait hormon, dll..
Biasanya yg sering jd persoalan krn dengan banyak anak ibu jd yingkat stresnya smakin tinggi shingga mempengaruhi hormon penghasil asi atau memproduksi hormon stres yg menghambat asi. Jd bukan krn banyak anaknya yg bikin asi berkurang tp krn tingkat stres mengurus anak... 😊
Utk suami dan lingkungan.. Beri pemahaman perlahan..
Kalau kita ngasih taunya dengan cara sok tau krn merasa benar pasti org sekitar akan menolak.. Tapi kasi pemahaman perlahan dan biarkan berproses.
Kalau blm mau diberi pemahaman, sbaiknya kita minta tolong saja, misal minta tolong suami utk mengizinkan asi krn alasannya kita jg merasa bahagia dengan asi dan proses menyusui. Karena bisa jd yg bikin lingkungan ga spakat kita asi krn kita ribet sendiri dan stres sendiri bahkan ngomel ngomel sendiri dengan proses menyusuinya sehingga org lain liatnya jg kasihan atau males liat kita ribet..
5. Terima kasih sudah mengizinkan saya bertanya, bu. Saya fira. Ibu dari anak laki laki (5m). Saya sering kali mengalami milk blister dan akhirnya saya terkena mastitis dua Bulan lalu. Pernah hampir sebulan penuh pembengkakan terjadi bergantian di payudara kanan dan kiri. Setiap kali bengkak, saya langsung stres dan mulai berpikir yang macam-macam mulai dari kemungkinan produksi asi menurun sampai dengan kegagalan pemberian asi sampai dengan dua tahun. Walaupun suami saya selalu menanamkan berpikiran positif bahwa saya pasti bisa melewati semuanya, tapi stres tidak pernah bisa saya hindari. Ada rasa ketakutan dan kesedihan tiap kali hal itu terjadi. Apa yang harus saya lakukan agar saya dapat mencegah stres, takut, dan sedih, bu?
Jawaban:
Coba ibu tanya pada diri sendiri...
"Kalau memang saya ga bisa memenuhi kebutuhan asi anak saya, memangnya knp? Apa yg bikin saya benar benar takut dan cemas? Apakah krn kondisi kesehatan anak saya kalau ga dikasi asi? Atau krn saya takut dicap sbagai ibu yg gagal asi?"
Coba gali diri sendiri sampai ke akar hatinya... Krn di sana penyebab kecemasan terjadi.
Utk ketakutan krn trauma akibat rasa sakit yg dirasa akan muncul saat menyusui.. Bisa konsultasi mengenai penatalaksanaan asi... Dengan tahu cara yg tepat, akan menghindari kita dari ketakutan.. Krn kita yakin sdh melakukan hal yg benar/tepat
Jika msh ada, trauma sakit menyusui, boleh ke psikolog utk diberikan terapi atau diajarkan pain management
6. ✋🏽indah
Maaf semalam ada gangguan sehingga tdk bsa mengikuti.. Izinkan sya utk beratnya
Alhamdulillah produksi asi sya melimpah, apa lgi yg sbelah kanan. Namun, krna terlalu byk, bayi sya smpai tersedak saat mnyusui. Susah utk ambil nafas. Terkadang smpai muntah. Walau mnyusui dg duduk tetap sama. Suami bilang jgn ksih mnum byk2 biar g muntah. Alhasil bayi tdur jdi g tenang. Gmpang kbangun, sya jga jdi stress. Sdh sya jlaskan ia muntah krna tersedak, bukan kekenyangan. Sya jdi suka takut utk mnyusui, tkut dy tersedak Dan muntah lgi. Gmn crany agar psikologi sya bsa tenang utk mnyusui dan saat bayi terlanjur muntah
Jawaban:
Pertanyaannya lebih ke bagaimana manajemen respon dalam menghadapi stimulus ini ya mba?
Mba juga bilang kalau ada perasaan takut salah, takut disalahkan..
Secara khusus sebaiknya perasaan takut salah atau takut disalahkan ini harus ditakar dulu.. Jika sdh terlalu besar ia akan sangat mengganggu dalam diri..
Sebaiknya dicari akar penyebabnya..
Biasanya akar penyebabnya bukan dari penyebab langsung.. Atau kalau dalam kasus ini, bukan krn proses menyusuinya.. Tapi ada hal lain yg lebih besar yg jd penyebabnya.. Ada peristiwa peristiwa sebelumnya yg membuat perasaan takut ini menjadi besar.. Ada kebutuhan perasaan perasaan tertentu yang blm terpenuhi..
Ada harapan harapan akan sikap org lain yg blm terpenuhi..
Lalu selanjutnya, tumbuhkan keyakinan dalam diri mbak bahwa mba sdh melakukan yg terbaik. Bahwa yg terjadi adalah bukan kesalahan mbak tp justru peluang utk mencari ilmu baru..
Lalu secara umum yang dpt dilakukan adalah..
Latihan manajemen napas.. Jd berlatih napas panjang dan perlahan. Napas itu akan membantu kita mengontrol rasa cemas, panik, rasa kesal dan emosi lainnya..
Selain itu, kalau bisa boleh lakukan relaksasi.. Ada banyak panduan utk relaksasi yg bisa diliat di internet...
Selesai..
Nantikan KULWAP selanjutnya yaa 😊
Follow Instagram @tokobukunyaibu
dan like fanpage IBook tokobukunyaibu untuk info kulwap selanjutnya..

Komentar